Disaat pelaksanaan USBN berlangsung dengan sistem berbasis elearning, melalui pengaturan pelaksanan USBN tidak bersama, dengan kata lain dilaksanakan persesi. Artinya siswa satu sekolah diperbokehkan melaksanakan USBN secara bersamaan, apa lagi jumlah siswanya yang amat besar, sehingga pelaksanaan di lakukan dencara bertahap atau persesi. Namun, bagi siswa yang tergolong atlet prestasi, sistem tersebut tidak mempengaruhi mereka untuk terus menjaga fisik atau kebugaran dirinya, mereka tetap latihan secara rutin, bahkan para atlet SMAM-X mampu membuat perencanaan yang kalkulatif dan mencari solusi, hingga saat pelaksanaan USBN masih mampu meraih prestasi juara pertama diajang seleksi Pencak Silat Tapak Suci menuju kejuaraan tingkat Nasional.
Disepanjang USBN para atlet SMAM-X, melalui pelatih dan pembina selalu berkoordinasi. Sambil mempersiapkan USBN mereka tidak pernah lupa akan jadwal latihan yang mereka sepakati bersama pembina dan pelatih. Melalui trasfer pengalaman dan keterampilan yang mereka alami sebagai siswa dan atlet berprestasi, diharapkan muncul pengetahuan umum, intelektualitas segala hal. Salah satunya merubah peluang menjadi hasil dan potensi menjadi prestasi
Menurut kepala sekolah Keberbakatan Muhammadiyah Boarding Area Sport Art and Sains SMA Muhammadiyah 10 Surabaya, prestasai yang telah diraih atlet-atlet SMAM-X bersamaan dengan waktu pelaksanaan USBN merupakan contoh bagai para atlet-atlet yang lain di SMAM-X agar tidak selalu mengeluh dan menyalakan keadaan. Bahkan, ia memastikan atlet-atlet SMAM-X pasti memiliki kemampuan lebih dalam memecahkan stiap problema yang mereka hadapi. “Kemampuan memecahkan setiap problema yang dimiliki siswa SMAM-X itu adalah bagian dari pada konsep pedidikan yang diterapkan sekolah keberbakatan selama ini, ” ujar Sudarusman