Our Blog

Atlet Tapak Suci SMAMX Semarakkan Pertukaran Budaya yang Diadakan Universitas Brawijaya Malang

Antusiasme para tamu utusan dari berbagai negara sangat besar untuk menyaksikan penampilan budaya nasional Indonesia pencak silat Tapak Suci yang digelar oleh Univesitas Brawijaya Malang dalam rangka melestarikan budaya indonesia yang bertemakan  “Indonesia Culture Night and Dinner”.

Rabu 25 Januari 2017 kemarin, di Hotel Singasari Malang tampak dikunjungi tamu-tamu duta dari berbagai negara termasuk beberapa duta besar Indonesia yang ada di negara lain. Mereka terlihat begitu antusias hampir seluruh tempat duduk yang ada dibarisan terpenuhi menyaksikan penampilan pencak silat Tapak Suci yang di peragakan oleh  MBA Spartans SMPM2 dan SMAM10.

Penampilan pertukaran budaya dibuka oleh penampilan tari topeng merupakan budaya lokal dilanjutkan dengan  permainan pencak silat Tapak Suci jurus tunggal putra dan tunggal putri. Berbagai gerakan yang lembut yang penuh arti dalam mempertahankan diri ditampilkan dalam peragaan tersebut, mulai dari bagaimana menyerang, membelah diri hingga menghindar dengan aneka jenis lintasan dan sasaran.

Para undangan semakin antusias, manakala di suguhkan atraksi pencak silat berpasangan yang menampilkan serang belah dengan kecepatan, ekpresi serta keterampilan memainkan senjata dengan langkah-lankah yang mematikan. Tidak hanya itu atlet pencak silat dari SMAM10 itu juga mengatraksikan sebuah atraksi guntingan pada tubuh bagaian atas yang sangat atraktif, sehingga membuat para tamu memberikan aplause.

Sementara itu, dibagian lain para undangan juga diberikan gambaran tentang cerita budaya yang ada saat atraksi berlangsung, dengan harapan para undangan bisa tahu budaya indonesia mana yang lokal mana yang nasional. Tidak sebatas itu, para tamu juga diberikan kesempatan untuk beratanya, agar lebih mengenal budaya indonesia khusunya pencak silat.

Menurut sudarusman sebagai kepala SMAM10, kegiatan seperti ini akan memberikan dampak positif bagi guru, dan siswa yang hadir, mulai dari wawasan mereka terhadap budaya baik secara lokal, regional, nasional hingga internasional. Kegiatan tersebut juga merupakan mekanisme kontrol yang menstimulir dan mengendalikan individu dalam mewujudkan tingkah lakunya,” ungkapnya.

Post A Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ustadz Putra

Segera Membalas...