Sekolah kebernakatan SMAM-X menyadari bahwa kekuatan kampung-kampung lingkungan di Surabaya terletak pada keterlibatan warganya, namum tidak semua kampung memiliki SDM yang mampu mengoptimalkan kemmpuan potesi anak-anak yang tersedia, apalagi disituasi musibah pandemi corona Covid-19. Keadaan tersebut menjadi perhatian komunitas Rumah Ramah Anak SMAM-X untuk mengisi waktu-waktu tersebut di masa pandemi Covid-19 saat ini, menggagas suasana belajar di kampung, rumah bahkan di masjid diisi dengan belajar mengaji. Pembelajaran mengaji ini langsung dibimbing oleh ustadz dan ustdzah serta komumitas tahfidz SMAM-X sekaligus membangun kebersamaan dengan warga setempat.
Kebersaman yang dibangun melalui mengaji dilakukan secara perlahan. Awalnya hanya beberapa anak hingga terus bertambah, targetnya seluruh warga yang memiliki keinginan untuk belajar mengaji.
“Awalnya saat kita buka pertama kali hanya dua anak-anak, seiring berkalnnya waktu anak-anak bahkan pra remaja yang ikut terus bertambah banyak karena komunitas rumah ramah anak SMAM-X tidak pernah melakukan pemaksaan. Jadi anak-anak dan warga di kampung tergerak dendiri karena melihat beragam program mengoptimalkan anak yang dikemas secara kreatif dan kekinian, “ujar ustdz Fahmi sebagai pembina Tahfidz Quran SMAM-X