Our Blog

Kemasan Kreatif “Pecel Semanggi” di Ujian Praktek Tata Boga Wujudkan SMAM-X Sebagai sekolah Yang Inovatif

Sekolah Keberbakatan Muhammadiyah Boarding Area Sport  Art and Sains SMA Muhammadiyah 10 (MBA Spartans SMAM-X) kini sedang melakukan ide dan gagasan-gagasan yang Inovatif dan kreatif. MBA Spartans SMAMX kini sedang mempersiapkan diri untk mrnjadi sekolah kreatif yang inovatif. Hampir setiap berkegiatan selalu melakukan inovasi, tidak hanya pada pengembangan fasilitas kegiatan dan manajemen pendidikan saja, namun aktivitas pendidikanpun terus melakukan inovasi. Salah satunya model evaluasi semester dalam bentuk praktek. Contoh yang telah dilakukan mata pelajaran “Tata Boga” yang mengambil tema “Kemasan Kreatif Pecel Semanggi”. Kegiatan seperti yang akan menghantarkan SMAM-X menjadi sekolah kreatif yang inovatif.

Semanggi atau Pecel Semanggi adalah sejenis makanan khas Surabaya, Jawa Timur, dibuat dari daun semanggi yang dikukus dan kemudian dinikmati dengan sambal pedas yang nikmat. Semanggi juga dapat dihidangkan dengan kecambah, kangkung, kerupuk uli yang terbuat dari beras, serta bumbu yang terbuat dari ketela rambat. Dalam pelaksanaan praktek pelajaran tata boga pada Jum’at 1 Februari 2019 para siswa SMAM-X menampilkan  kemasan pecel semanggi dalam sajian yang bebeda. Semanggi di kemas dalam sajian yang kreatif. Sehingga memunculkan selera yang lebih, apa lagi dengan berbagai hiasan yang menarik.

Menurut Sudarusman, berbenah untuk mewujudkan sekolah Keberbakatan yang inovatif dan kreatif merupakan langkah yang tepat bagi SMAM-X, mengingat saat ini SMAM-X memasuki usia ke 5 bersamaan dengan era abad 21. Artinya kemajuan teknologi dan pengetahuan akan mempengaruhi pola kehidupan bermasyarakat, utamanya akan berkembangnya nilai digitalisasi dalam berbagai aspek kehidupan di masyarakat. Apa bila SMAM-X tidak melakukan perubahan melalui ide-ide dan gagasan yang inovatif dan kreatif akan tertinggal. “para siswa tidak berhenti hanya mengemas pecel Semanggi saja, namun ada yang lebih penting bagaimana, memanfaatkan nilai digitalisasi sebagai sarana memasarkan sebuah produk yang dihasilkan menjadi diminati masyarakat. Artinya siswa mampu menciptakan peluang.

Post A Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ustadz Putra

Segera Membalas...