Informasi tersebut disampaikan Kepala SMAM10 Sudarusman ketika menjadi pemateri acara TERM OF REFERENCE “PERKADERAN ROSUL”
PELATIHAN KADER TARUNA MELATI 2 Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kota Surabaya
Periode 2016 – 2017. Di Claket 24 Desember 2016. Dengan harapan peserta dapat mengilhami kepribadian, kepemimpinan dan cara Rosulullah SAW berdakwah dalam masyarakat.
“IPM ini adalah organisasi Otonom dari persyarikatan Muhammadiyah yang didalamnya penuh dengan anak remaja, merupakan fase perkembangan sangat membutuhkan stimulasi untuk melatih psikomotor, mengajari mereka hubungan interpersonal dan intrapersonal, merangsang imajinasi, verbal, logika, kinetis dan kecerdasan spritual. Oleh karena itu, mereka butuh peran orang tua sebagai motivasi dan pengarah.
Kepala SMAM10 itu sebagai pemateri pada Taruna Melati 2 (TM2) mengajak anak-anak peserta mengenal kepemimpinan dan pengembangan diri Rasulullah. Membekali dengan bagaimana Rasulullah di masa remaja berjuang melawan semua keterbatasan sehingga mampu menjadi remaja idaman di Makkah saat itu.
Disisi lain Kepala Sekolah yang juga ketua LSBO PWM Jatim juga menyampaikan perjalanan hidup nabi Muhammad Saw. Diantaranya bagaimana Rasulullah membangun jiwa enterpreneurship, bagaimana memulai bisnis dengan minim modal. Namun bisa berhasil dan tumbuh menjadi pengusaha yang besar dan disegani. Juga di singgung manajemen dakwah Rasulullah Saw. Di dalam berdakwah Rasulullah selalu mengedepankan akhlaq mulia. Mengajak manusia untuk menempuh jalan hidayah, jalan yang lurus, lempang dan terang benderang. Ia mengajar manusia untuk memikirkan makna dan tujuan hidup, apa yang harus dilakukan saat hidup dan apa yang akan dibawa setelah berakhirnya hidup.
Melihat respon positif para peserta TM2 saat itu, membuat Kepala SMAM10 menambahkan beberpa materi sesuai dengan keinginan perseta. “Bagaimana pola kepemimpinan Rasulullah dan bagaimana cara Rasulullah melakukan pengkaderan,” tanya salah satu peserta.
“Dalam hal kepemimpian Rasulullah perlu diteladani, beliau adalah seorang pemimpin yang berhasil membangun masyarakat madinah dengan peradaban baru, serta membawah Madinah menjadi suatu model kerukunan antar agama. Di dalamnya ada kaum pendatang (Muhajirin) dan penduduk asli yang terdiri dari kaum muslim (Anshar) dan banyak juga yang non muslim, ini semua menunjukan bahwa kerangka berpikir Rasulullah sangat begitu luas,” jawab Kepala Sekolah.
“Rasulullah itu cerdas dan knowledgeable beliau pembelajar yang cepat. Ia belajar tidak mengenal waktu dan tempat bisa di mana-mana, belajar di pasar, belajar dari sesama teman, belajar dari peristiwa, belajar dari perjalanan dagang dan belajar dari alam. Namun tetap harus belajar karena Allah,” tambah pak Sudarausman
Rasulullah menegaskan, “Ilmu adalah warisan para nabi. Para nabi tidak mewariskan emas ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Barang siapa mengambilnya, maka ia telah mengambil bagaian yang banyak,” (H.R. Abu Dawud, sahih no 3643)
“Saya berharap para peserta TM2 bisa menghasilkan kader-kader dengan etos kerja yang baik, berkualitas, berakhlaq mulia dengan tetap apa yang mereka lakukan karena Allah,” kata sudarusman pemateri ke 3 mengakhiri pembicaraannya. (LKS’16)