Tidak sedikit orang tua yang memiliki semangat yang tinggi untuk mengupayakan pendidikan yang terbaik buat anaknya. Dengan harapan, apa yang anaknya peroleh dari sekolah mampu dipertahankan bahkan di aplikadikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya, orang tua Abel Rizky Iskandar Muda kelas X IIS 2 Putra Sekolah Peduli Anak Hebat SMA Muhammadiyah10 (SPAH SMAM-X) yang secara terprogram memberikan perhatian kepada anaknya dengan melakukan pembelajaran di dunia nyata siswa diajari mencoba, bernegoisasi, mengantisipasi dan berkreasi serta yang lain seperti yang telah dilakukan beberapa waktu yang lalu dalam rekreasi “Rafting Edukasi”. Intinya siswa diajari mengandalkan dirinya sendiri
Kepedulian orang tua SPAH SMAM-X melakukan kerja sama dengan sekolah merupakan bukti bahwa, SPAH SMAM-X sangat baik dalam menerapkan pendidikan Inklusi. Hal ini dikarenakan afirmasih terhadap siswa berkebutuhan khusus sangat konsisten. SMAM-X telah mampu melakukan pembagian peran orang tua dengan sekolah bahkan dengan masyarakat. Diantara indikatornya, orang tua dari siswa SPAH SMAM-X tidak sedikit dimasa liburan semester memberikan pembelajaran mengaplikasikan kompetensi yang siswa peroleh dari sekolah dengan tetap berkoordinasi dengan Guru Pendamping Khusus (GPK) masing-masing
Kepala sekolah Keberbakatan MBA Spartans SMAM-X Sudarusman berharap bahwa penyelenggaraan pendidikan Inklusi SPAH SMAM-X mampu menjalankan awal membangun lingkunam dan masyarakat Inklusi. Lingkunan masyarakat yang tidak lagi ada diskriminasi dan stigma negatif terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. Ini semua tidak semudah membalik telapak tangan, butuh kerja cerdas, kerja keras dan kerja sama serta dukungan semua pihak salah satunya orang tua. “Guru dan Orang tua harus berbagi tugas dalam pendidikan anak/siswa, dengan harapkan apa yang telah siswa dapatkan disekolah bisa ditindaklajuti oleh orang tua di rumah, artinya ada sinkronisasi, ” ujar Sudarusman