Kesadaran akan perubahan teknologi dan percepatan pengetahuan yang terjadi saat ini, diikuti adanya perubahan prilaku siswa di lingkungan sekolah, SMAM-X terus melakukan revitalisasi berbagai standar salah satunya standar penilaian. Melalui kurikulum, semua ustdz dan ustdzah kompak untuk terus mencari model penilaian yang autentik atau evaluasi autentik, namun tetap fokus pada materi ajar yang dikembangkan. Artinya evaluasi penilaian yang diwujudkan pada hal hal yang nyata dikehidupan sehari – sahi dengan siswa sebagai subjek pengembangan materi.
Langkah Tim kreatif melakukan revitalisasi evaluasi belajar melalui penilaian berbasis festival dengan siswa sebagai subjeknya melibatakan semua ustdz dan ustdazah dalam pembuatan materi evaluasi sudah sangat sesuai dengan sistem sekolah keberbakatan SMAM-X. Bahkan, untuk mensukseskan program tersebut, beberapa guru melalui mgmp lokal, serempak membuat penilaian hasil belajar bersama-sama. Karena evaluasi penilaian dilakukan secara kelompok maka penilaian dilakukan sejak perencanaan, persiapan, hingga pelaksanaan evaluasi.
Kepala sekolah Keberbakatan Muhammadiyah Boarding Area Sport Art and Sains SMA Muhammadiyah 10 Surabaya saat menyaksikan pelaksanaan evaluasi penilaian berbasis festival, menyampaikan program kegiatan evaluasi ini sudah dengan paradigma pendidikan SMAM-X yaitu berbasis luas, tidak hanya fokus pada pengetahuan umum saja, tetapi lebih menekankan pada kecakapan hidup, pengalaman dan keterampilan. “Harapannya para peserta evaluasi memperoleh bekal memecahkan problema dari mulai perencanaan, persiapan hingga pelaksanaan,” Ujar Sudarusman