Diawal terbentuknya komunitas MSQ (Musabaqah Syahril Qur’an) di SMAM-X Surabaya, awalnya dipandang belum memenuhi syarat untuk ditampilkan di publik. Keadaannya sempat hilang kepercayaan atau kurang percaya diri ditiga bulan pertama. Namun perlahan tapi pasti kegiatan dalam latihan lebih bervariasi motivasi dimunculkan untuk sekedar memuncul spirit bangkit. Waktu penampilan perdana di Grand City di awal bulan pebruari 2017, Jauh berbeda ketikan tampil di tempat yang sama 18 Juni 2017, puluhan penonton memberikan apresiasi kepada komunitas MSQ.

Melalui latihan rutin, dengan kreatifitas dan inovasi-inovasi akhirnya muncul minat dan bakat para anggota MSQ semakin hari semakin terlihat kompetensinya. Diharapkan anak-anak melalui kegiatan MSQ, semakin bangga dengan agamanya. Sebab, selain anak-anak komunitas MSQ diajarkan memahami Al-Quran dan As-Sunnah, juga bagaimana menghadapi percepatan teknologi dan informasi yang sering kali kurang terpantau. Dengan latihan yang telah terprogram dengan baik melalui kreativitas, kemampuan komunitas MSQ dapat terasah disetiap kesempatan – kesempatan tampil di depan publik. Maka secara bertahap penangkalan dari dampak negatif penggunaan teknologi informasi teratasi dengan baik.

Berdasarkan keterangan kepala SMAM-X, MSQ sebagai komunitas baru di sekolah, sangat mendapatkan dukungan penuh dari orang tuanya serta guru setempat “Kebanyakan orang tua atau guru menyarankan anaknya ikut komunitas MSQ daripada ikut mengikuti kegiatan -kegiatan yg ngak jelas. Sat ini MSQ yang dimiliki oleh SMAM-X hampir setiap minggu mendapat undangan untuk tampil di acara-acara yang
berorientasi spritual,” ungkap Sudarusman setelah menyaksikan siswanya tampil di Grand City.