Percepatan pengetahuan dan kemajuan teknologi adalah sebuah keniscayaan yang bisa ditolak kehadirannya. Itu adalah bagaian dari pertanda era kekinian. Termasuk juga bagaimana gadget dan sosial media kini menjadi kawan dekat bagi siswa dan guru. Namun, percepatan pe getahuan dan kramjuan teknologi itu seharusnya dimbangai dengan budaya literasi. Sebab, literasi akan sangat dalam mendukung ijinasi dan kreativitas bagi siswa mauapun gurunya
Untuk merealisasikan itu semua, sekolah keberbakatan MBA Spartans mengenalkan pembelajaran berbasis elearning melalui “workshop elearning 2019” pada Rabu 2 Januari 2019 bertempat di kampus utama Jalan Genteng Muhammadiyah 45. Acara ini merupakan kelanjutan setelah SMAM-X melakukan evaluasi berbasis elearning. Namun, tetap secara konsisten budaya membaca menjadi penyeimbang semua program berbasis teknologi. Ikut hadir dalam workshop elarning 2019 kepala SMAM-X, “seharusnya program elearning yang sudah dilakukan sekolah harus diimbangi dengan budaya literasi. Maka, saya berharap semua guru peserta workshop agar tidak pernak capek untuk terus membaca bahkan menulis dalam visual sebagai model pembelajaran. Harapannya Ustdz dan Ustdzah SMAM-X tidak tertinggal dengan dinamika masyarakatnya.
Menurut kepala MBA SPARTANS SMAM-X, membaca, menjadi pendengar yang baik dan menulis memiliki beberapa pengaruh positif dalam mengembangkan model-model pembelajaran, apalah bila padukan dengan percepatan dan kemajuan teknologi. Akan menghasilkan model pembelajaran yang kekinian dan tepat dengan karateristik siswa saat ini. “dengan kebiasaan menulis dan membaca dan berimajinadi, bagi guru akan bisa berpikir kreatif dan inovatif. Ini yang sangat penting buat guru.sebab di era kemajuan teknologi, sumber daya manusia dituntut survive dalam kondisi apapun. Artinya, ustdz/Ustdzah di SMAM-X harus siap pakai, tidak boleh menyalahkan keadaan, “jelas kepala MBA Spartans SMAM-X.