Predikat sekolah keberbakatan yang dihuni anak anak berbakat yang penuh daya pikat kembali mendapatkan pengakuan. Selokolah keberbakatan Muhammadiyah Boarding Area Sport Art and Sains SMA Muhammadiyah 10 Surabaya terpilih sebagai rintisan sekolah ramah anak dan di visitasi oleh asesor dari lembaga perlindungan anak Jawa Timur pada Senin 7 Desember 2020. Visitasi kali ini yang ke dua kalinya melihat secara langsung model fasilitas pendidikan berbasis area serta infrastruktur pendukung sebgai sekolah ramah anak. Diawali dari class area SMAM-X Putra jalan Genteng Muhammadiyah 45, menuju class area SMAM-X Putri 1 jalan Genteng Dalam 1-3 dan dilanjutkan viditasi data di Class Area SMAM-X putri 2.

Agenda visitasi ke dua ini menjadi bagian dan penyelenggaraan syarat sebagai sekolah ramah anak yang dilksanakan lembaga perlindungan anak Jawa Timur. Di kota Surabaya ada lima sekolah yang dijadikan rintisan SRA empat sekolah jenjang SMA dan SMK Negeri serta satu satunya sekolah swasta adalah Sekolah Keberbakatan SMAM-X. Proses penunjukan diawali dengan workshop dan menganalisa SOP SRA dilanjutkan Viditasi ke Sekolah yang ditunjuk.

Sri Adiningsih ketua dari lembaga perlindungan anak Jawa Timur juga sebagai asesor saat memberikan sambutan mengatakan, predikat sekolah ramah anak (SRA) bukan hanya disematkan bagi sekolah di kota Surabaya. Tetapi sekolah yang mampu membahagiakan siswa dari awal masuk hingga dewasa kelak. “sekolah tidak hanya memikirkan kebutuhan anak saat ini, namun juga dipikirkan kebutuhan saat dewasa, misal, keberadaan surat akte kelahiran, mau tidak mau jika sekolah ramah dengan anak, pasti memikirkan bahkan berusaha agar setiap anak agar memiliki akte kelahiran. Mengapa ? Karena surat tersebut sangat dibutuhkan saat anak-anak dewasa, “ujar Sri Adiningsih (ketua LPA Jatim) yang di iyakan oleh Adi Kurniawan (anggota LPA Jatim).