Setiap individu memiliki kekurangan dan kelebihannya masing masing, tak terkecuali bagi para siswa kita yang tersambung di program inklusi Sekolah Peduli Anak Hebat (SPAH) SMAM-X” Kalimat tersebut benar adanya, disampaikan kepala sekolah Keberbakatan SMAM-X Sudarusman saat diskusi bersama tim kreatif revitalisasi penilaian SMAM-X. Ia menekankan agar dalam pelaksanaan evaluasi penilaian tengah semester gasal 2019 baga siswa SPAH harus sama dengan siswa reguler yaitu evaluasi autentik berbasis festival. Artinya evaluasi diwujudkan pada permasalahan yang dialami oleh siswa program inklusi melalui hal-hal kehidupan sehari-hari.

Panitia Penilaian Tengah Semester 2019 Sekolah Keberbakatan Muhammadiyah Boarding Area Sport Art and Sains SMA Muhammadiyah 10 Surabaya (MBA Spartans SMAM-X) telah membuktikan melalui “Penilaian Berbasis Festival” menjamin para siswa SPAH setara dengan siswa reguler. Tidak hanya itu, sekolah menekankan kepada keluarga sekolah agar penyetaraan terhadap siswa program inklusi sebagai kebutuhan demi terciptanya lingkungan yang ramah bagi siswa tidak terbatas

Menurut Sudarusman kepala sekolah Keberbakatan SMAM-X, evaluasi penilaian tengah semester yang telah dilaksanakan oleh tim SPAH SMAMA-X sudah sangat tepat, mereka telah memberikan ruang yang cukup bagi siswa program inklusi, diantaranya mulai dari ketrampilan, membuat prakaria, membuat produk kuliner, bahkan ada penanaman spirit entrepreneurship, siswa diajari untuk bereirausaha. “Tapi saya melihat masih ada sebagaian keluarga sekokah pada tataran kasihan, bahkan ada sebagaian kecil memandang negatif, kedepan tidak bleh ada lagi stigma negatif apalagi diskriminasi terhadap siswa program inklusi,” ujar kepala SMAM-X Sudarusman