Launching Gerakan Pelajar Subuh Berjamaah (GPSB) telah di depan mata. Ranting IPM SMAM10 memiliki agenda besar guna mensukseskan acaranya. Pesiapan demi persiapan sudah dilakukan. Dimulai dari audensi MUI Kota, MUI Provinsi, Dinas Pendidikan Provinsi dan terakhir hari Jum’at 10 Maret 2017 audensi ke PDM Kota Surabya.
Pencanangan GPSB sebagai wadah silaturahmi antar pelajar yang akan dideklarasikan pada Ahad 19 Maret 2017 di Muhammad Cheng Hoo. Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh MUI, Dinas Provinsi dan PDM Kota Surabaya serta Kepala Sekolah SMAM10 disaksikan oleh para pelajar dari berbagai sekolah.
Pencanangan ini merupakan wujud dari dukungan SMA Muhammadiyah 10 terhadap program sekolah “Pelajar Muslim Bangga Terhadap Agamanya” perwujudan GPSB menjadi bagian dari komitmen sekolah untuk tidak hanya fokus pada prestasi di dalam kelas dengan mengejar prestasi akademis, tetapi juga mengarah pada penguasaan ranah sosial dan ranah spiritual.
PDM Kota Surabaya, selama beberapa tahun terakhir ini, telah mendorong para pelajar yang tergabung di Ikatan Pelajar Muhammadiyah untuk memiliki komitmen yang kuat dalam menjalankan tugas sebagai pelajar. “Caranya dalam berkegiatan harus terintregrasi dengan Al-Quran. Sebab, dengan integrasi ke Al-Quran anak-anak telah membekali dirinya sendiri untuk lebih dekat kepada Tuhan dan secara otomatis mereka bangga dengan agamanya,” ujar Zayyin Chudlori, ketua PDM Kota Surabaya.
Muhammadiyah Boarding Area Sport Art and Sains SMA muhammadiyah 10 selama ini memiliki komitmen untuk menghidupkan budaya bangga terhadap agamanya. Kepala sekokah menyampaikan, “hingga kini sudah ada beberapa kegiatan mendukung budaya tersebut, diantaranya materi keputrian, pengajian dari rumah ke rumah, dan buka bersama setiap hari Senin dan Kamis. Dan untuk keputrian pematerinya diambil dari siswa putri sendiri,” ujar Sudarusman
“Alhamdhulillah berbagai macam program penguatan agar siswa-siswi SMAM10 bangga dengan agamanya serta dekat dengan Allah yang dilakukan selama ini berjalan dengan baik. Sehingga ruh atau spirit beragamanya semakin kuat. Karena tanpa program penguatan, anak-anak akan semakin jauh dengan Allah dan tidak bangga dengan agamanya,” tambah Kepala Sekolah.