Sejak diputuskan pada12-13 Desember 2018 waktu pelaksanaan simulasi tahab pertama, suasana sekolah khususnya kelas XII SMAM-X terasa lebih lebih lengang dan sepih. Namun, pelaksanaan simulasi tahun masih menyisahkan sedikit pekerjaan rumah (PR). Pelaksanaan simulasi tahun ini jumlah pesertanya lebih banyak dari tahu kemarin, sehingga laboratorium tempat simulasi bekapasitas 50 siswa harus menambah 15 sarana tambahan, alhamdhulillah hingga pelaksanaan hari pertama berjalan lancar dengan menggunakan 3 sesi
Pelaksanaan simulasi SMAM-X 2019 menurut kapasitas lab yang ada seharusnya 4 sesi, ini akan timbul masalah, yaitu, akhir pelaksanaan simulasi hingga malam hari, namun panitia sudah mencari solusi. Solusinya sudah ada, sudah diuji coba saat simulasi tahap pertama, yakni menambah kapasitas laboratorium dari 50 meja menjadi 65 meja agar bisa dilaksanakan 3 sesi. Berbagai upaya pun dilakukan panitia simulasi SMAM-X mulai dari penambahan fasilitas, hingga terus mencari format yang tepat pelaksanaan aktivitas simulasi
Terkait hal ini, kepala SMAM-X Sudarusman, menyampaikan panitia harus mau kerja keras kerja cerdas, artinya koordinasi adalah langka yang paling tepat, baik internal dengan tim lab yang ada di SMPM2, juga yang paling penting ada koordinasi dengan pengawas sekolah, khususnya dalam hal teknis pelaksanan juga regulasi pemerintah yang akan diberlakukan saat pelaksanaan UNBK nanti. “kalau panitia UNBK SMAM-X mau koordinasi dengan pengawas sekolah dalam hal teknis pelaksanaan, tentu panitia akan tahu, penerapan peraturan pemerintah prihal UNBK Tahun 2019 sehingga terhindar dari kesalahan-kesalahan yang bisa merugikan siswa,” ujar Sudarusman kepala SMAM-X