Our Blog

SMAM-XTRI Surabaya Siapkan Nyai Walidah-Nyai Walidah Muda Melalui Meet and Greet Film Nyai Ahmad Dahlan

22 Agustus 2017, Meet and greet film Nyai Ahmad Dahlan berlangsung di gedung SMAM-XTRI dengan beberapa siswi. Meet and greet yang merupakan salah satu rangkaian tour para crew dan pemeran dalam film Nyai Ahmad Dahlan tersebut sengaja dilakukan oleh para crew dan pemain film untuk mensyiarkan nilai-nilai dalam film tersebut agar langsung sampai kepada para konsumen. “Kami sudah berkeliling di beberapa kota di Indonesia, sengaja kami berkeliling dengan tujuan untuk menyampaikan nilai-nilai yang bisa diambil dalam film Nyai Ahmad Dahlan, alhamdulillah hari ini kami berkesempatan silaturahmi dengan siswi SMAM-XTRI untuk berdialog tentang nilai-nilai yang ada dalam film tersebut” pungkas Dyah yang merupakan Produser film Nyai Ahmad Dahlan.

Dalam acara meet and greet yang berlangsung selama kurang lebih dua jam tersebut antusias siswi SMAM-XTRI cukup semarak, sebab meet and greet tersebut dihadiri langsung oleh Olla Atta Adonara selaku Sutradara, Dyah Kalsitorini yang merupakan Produser dan juga Penulis Naskah, Abu Taqi yang berperan sebagai Kyai Suja’, dan juga dihadiri oleh Izzul Muslimin yang juga merupakan salahsatu keluarga besar Ahmad Dahlan. “Kami sengaja hadir di sini agar adik-adik bisa berdialog langsung dengan kami bagaimana nilai-nilai yang bisa kita gali bersama dalam film Nyai Ahmad Dahlan, agar adik-adik cerdas dalam memilih tontonan serta cerdas dalam mengambil hikmah dalam sebuah film, maka dari itu kami hadirkan secara langsung Sutradara, Penulis Naskah yang juga Produser, salahstau Artis, dan saya sendiri perwakilan keluarga Ahmad Dahlan” tutur Izzul Muslimin di sela-sela dialog.

Kegiatan meet and greet kemudian dilanjut dengan tanya jawab antara siswi SMAM-XTRI dengan para Crew dan Pemain film Nyai Ahmad Dahlan. Berbagai macam pertanyaan karena keingin tahuan tentang kisah seru dalam film tersebutpun berjalan selama hampir satu jam. “Saya sangat penasaran sekali dengan film Nyai Ahmad Dahlan, karena film tersebut mengangkat tokoh utama seorang Pejuang hak-hak perempuan pada era jauh sebelum Indonesia merdeka, saya tidak terbayang betapa dahsyatnya perjuangan beliau pada masa itu” tutur Niken salahsatu siswi SMAM-XTRI. “Cukup membuat saya terpukau dengan apa yang telah digambarkan oleh Bu Dyah selaku Produser film, bahwa di dalam film tersebut banyak sekali nilai-nilai kehidupan seorang perempuan yang dapat kita ambil sebagai inspirasi perempuan di era modern ini, karena di era modern ini perempuan juga harus berjuang bukan hanya sekadar mendapatkan haknya, namun bagaimana perempuan mampu turut serta membangun peradaban, sebagaimana Nyai Walidah yang dengan semangat juangnya membangun peradaban pada masa itu” tutur Gita salahsatu Guru SMAM-XTRI.

Pada kesempatan yang sama Olla selaku Sutradara juga menyampaikan sedikit tentang bagaimana proses selama pembuatan film tersebut hingga akhirnya rampung dan siap tayang di bioskop pada 24 Agustus 2017. “Saya dan para Crew film tidak sembarangan membuat film ini, tetapi melalui berbagai tahapan analisis tentang bagaiamana sosok Nyai Walidah dalam kehidupan nyata, bagaimana kegigihan beliau dalam memperjuangkan hak-hak perempuan hingga beliau berhasil mendirikan ‘Aisyiyah yang akhirnya alhamdulillah hari ini saya diberi kesempatan berdialog dengan Nyai Walidah-Nyai Walidah muda di SMAM-XTRI” pungkas Olla yang disambut tepuk tangan oleh seluruh peserta meet and greet. “Saya kira sudah sangat tepat sekali bahwa SMAMX membuat konsep sekolah seperti ini, yaitu memiliki sekolah khusus putri, hal ini juga merupakan salahsatu upaya memperjuangkan hak-hak perempuan pada era modern dan percepatan globalisasi, dalam film Nyai Ahmad Dahlan juga digambarkan bagaimana Nyai Walidah berpidato di depan khalayak umum, seolah beliau ingin menunjukkan bahwa seorang perempuan pada masa itu juga memiliki hak dan harus memiliki ketangguhan dalam memperjuangkan haknya” pungkas Abu Taqi yang merupakan Pemeran Kyai Suja’ dalam film Nyai Ahamd Dahlan.

Kegiatan yang berlangsung hampir selama dua jam tersbut akhirnya ditutup langsung oleh Kepala SMAMX Ir. Sudarusman dan dilanjut sesi foto bersama. “Alhamdulillah kami kedatangan tamu yang sangat inspiratif sekali, saya kira indutri film di Indonesia harus mampu menghasilkan karya-karya film yang sangat edukatif seperti film ini, film yang menceritakan tokoh-tokoh pejuang juga harus diperbanyak agar pengetahuan anak-anak tidak mandek dengan beberapa tokoh saja, saya yakin betul bahwa film ini tidak hanya sekadar menjadi tontonan namun lebih dari itu yaitu mampu menjadi tuntunan bagi generasi muda terutama kaum perempuan. Insya Allah nilai-nilai yang ada dalam film tersebut akan kami jadikan salahsatu varibel pembelajaran di SMAM-XTRI yang kebetulan memiliki komunitas “Pusat Studi Walidah” yang memang konsen terhadap pembentukan karakter perempuan yang cerdas, tangguh dan bermartabat” tutup Sudarusman yang merupakan penggagas konsep SMAM-XTRI yang juga kepala SMAMX Surabaya.

Post A Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ustadz Putra

Segera Membalas...