Kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakatnya sesuai passionya siswa-siswi SMAM10 sangat amat terbuka. Salah satunya memfasilitasi dan mewadahi, mengikuti berbagai kegiatan salah satunya, 2 orang siswa SMAM10, Dimaz Fitriansyah dan Antonia Zukhruf berkesempatan mengikuti Semifinal Olimpiade Psikologi bertajuk “Psychotacular 2K17” di kampus FIP Universitas Negeri Surabaya setelah mengikuti babak seleksi online di sekolah.
Keikut sertaan 2 orang siswa SMAM10, mengikuti semifinal Olimpiade Psikologi bertajuk “Psychotacular 2K17” di kampus FIP Universitas Negeri Surabaya pada Sabtu (5/3) tidak bisa dipisahkan dengan komunitas psikologi yang ada di SMAM 10 dan Ustdz Suwardi sebagai pendamping. Beliau mengungkapkan “sekolah memberi kesempatan dan peluang pada siswa-siswinya untuk menambah kecakapan hidupnya melalui berbagai macam cara diantaranya seminar maupun mengikuti lomba. Lomba jangan dipandang sebagai beban untuk menang, namun jadikanlah lomba sebagai bekal meraih kesuksesan di masa akan datang bila memiliki pengalaman memecakan masalah,” ujar Suwardi
Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 10 Kota Surabaya juga berharap agar siswa-siswi SMAM10 memiliki semangat untuk berhasil. Mereka harus mau untuk melawan kemalasan, takut gagal, rasa malu dan juga minder. Sudarusman juga memberikan motivasi agar siswa-siswinya untuk mengubah pola pikir (mind set)nya agar tidak hanya bangga memiliki kompetensi olahraga dan seni saja, tapi harus didukung dengan pengetahuan yang luas,” imbau Kepala Sekolah
Dimaz Fitransyah dan Antonia Zukhruf yang berkesempatan mengikuti Olimpiade Psikologi bertajuk “Psychotacular 2K17” mengatakan, sebelum mengikuti lomba, anak-anak komunitas psikologi diberi formulir pendataan siapa yang berminat mengikuti lomba atau seminar atau kegiatan yang lain. Dalam formulir itu, anak-anak diberi kesempatan memilih. Apakah memilih seminar atau lomba dengan program persiapakan yang sudah dipaparkan. “Setelah pendataan ini selesai, anak-anak dikelompokkan, berdasar pilihannya, lalu didaftarkan oleh guru pendamping,” ujar Antonia Zukhruf yang juga memiliki kompetensi Tapak Suci dan Tari.
Pada kesempatan lain Sudarusman sebagai Kepala Sekolah mengaku salut dengan upaya para pembina kompetensi komunitas Psikologi untuk memberi kesempatan pada para siswanya agar mendapat penglaman didalam membentuk spirit untuk sukses. ” jangan sampai anak-anak kita padai, namun tidak memiliki kemauan dan keberanian untuk meraih kesuksesan,” pesannya.