Percepatan teknologi yang terjadi saat ini tidak mungkin dihindari, mau tidak mau harus dihadapi. Itu adalah wajah era kekinian. Termasuk pengaruh budaya asing yang semakin hari semakin mengancam budaya bangsa kita Indobesia. Namun, kemajuan teknologi dan pengaruh budaya harus diimbangi dengan budaya menulis, membaca dan pengembangan budaya yang kita miliki. Sebab dengan demikian, akan terbentuk budaya kreatif, inovatif yang mampu mendukung imajinasi setiap siswa.
Tepatnya 9 Mei 2017 sejumlah 61 siswa diwisuda yang acaranya dilaksanakan di Gedung Cak Durasim Genteng Kali Surabaya. Ini merupakan wisuda perdana untuk tahun pelajaran 2016 – 2017. Sebagai sekolah baru, saat ini SMAM-X perlu diperhitungkan di kota Surabaya. Dengan raihan beberapa prestasi, baik Olahraga, Seni maupun Akademik. Disamping berbagai prestasi sekolah juga meluluskan semua siswanya.
Dengan mengusung tema “Nusantara Lama” Wisuda perdana SMAM-X Surabaya dihadiri Dinas Pendidikan Jawa Timur Cabang Srabaya yang diwakili Drs. Dwi Proyono MM, Dra Masqullah mewakil Dikdasmen PWM Jawa Timur serta Ketua Majlis Dikdasmen PDM Kota Sutabaya Drs.Muhammad Ridwan. Acara di buka dengan dua siswa pembawa acara berbusana khas daerah dan dilanjutkan beberapa tampilan berbagai seni tradisional, derama dan pencak silat Tapak Suci diakhiri dengan BAND SMAMX dan BRASS BAND SMAMX.
Kepala SMAM-X Sudarusman mengatakan, pelaksanaan wisuda perdana dan penampilan para siswa sungguh luar biasa, apa yang dikukan panitia dan para siswa merupakan sebuah “lompatan” ini sebuah bukti bawah pendidikan yang berorientasi pada passion dengan memfasilitasi minat dan bakat siswanya, mampu mengimbangi percepatan teknologi yang terjadi.
“Seharusnya antara kemajuan teknologi dan pengembangan budaya yang dimiliki oleh bangsa kita harus seimbang. Karena itulah, dalam pelaksanaan proses pembelajaran saya selalu memberikan ruang yang luar untuk berimajinasi dengan berorientasi di luar kelas. Utamanya bagi anak-anak yang memiliki talenta di bidang olahraga dan seni,” tegas kepala sekolah seusai prosesi wisuda perdana siswa SMAM-X.
Menurut Majelis Dikdasmen PDM Kota Surabaya, penampilan anak-anak SMAM-X sangat luar biasa, saya sangat gembira dan baru kali ini saya melihat penampilan anak-anak di atas panggung yang memiliki pengaruh positif dalam pembentukan karakter. Anak-anak sepertinya diberikan untuk bebas berimajinasi, sehingga dalam penampilan memunculkan anak-anak yang berpikir kreatif.
“Tolong apa yang sudah dilakukan SMAM-X agar diteruskan. Sebab, kita harus membangun sumber daya yang bisa survive dikondisi apapun”, jelas Muhammad Ridwan yg juga PR 2 UMS Surabaya.
Di tempat yang berbeda Drs Dwi Priyono mengatakan, dinas pendidikan Jawa Timur sangat mendukung apa yang dilakukan oleh SMAM-X. Sebagai sekolah baru, ini adalah capaian yang luar biasa. Betapa tidak baru tiga tahun jumlah siswanya sudah mencapai 420 siswa.
“Mohon apa yang sudah dilaksanakan tolong dilanjutkan. Untuk pengembangan dan budaya dan prestasi baik akademik maupun non akademik terus ditingkatkan volume nya,” jelas Dwi Priyono yang mewakili dinas provinsi Cabang Surabaya yang juga sebagai pengawas sekolah.